Jakarta – Guna menekan angka pengangguran yang tersebar di daerah,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) ) Muhaimin
Iskandar mengungkapkan pada 2012 akan lebih memprioritaskan revitalisasi
237 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota.
Berdasarkan data yang ada pada kemenakertrans, sudah 85 persen
lulusan pelatihan BLK secara langsung dapat diserap oleh pasar kerja.
Bahkan banyak para lulusan BLK yang kini mampu membuka lapangan kerja
baru dengan cara berwirausaha.
“Keberadaan BLK-BLK telah
terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan dan kompetensi para
pencari kerja. Bahkan rata-rata lulusan BLK secara langsung telah dapat
diserap oleh pasar kerja. Ini karena program pelatihan memang telah
disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan industri,” terang Muhaimin.
Menurut
Cak Imin, salah satu faktor maraknya pengangguran dewasa ini karena
tidak terserapnya lulusan pendidikan oleh dunia industri karena dianggap
tidak memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan olejh pasar
kerja. “oleh karena itulah, kami nterus melakukan proses pelatihan,
sertifikasi dan penempatan untuk para pencari kerja dan masyarakat umum
sehingga nantinya lulusan BLK dapat secara langsung terserap pasar
kerja” ujarnya.
Berkenaan dengan masih minimnya anggaran untuk
merevitalisasi BLK, Muhaimin mengatakan, nsaat inbi pihaknya masih
sedang berusaha agar pelatihan BLK dapat masuk menjadi sub program pada
system pendidikan nasional (Sisdiknas), sehingga anggaran pelatihan pada
BLK dapat ditambah dari anggaran pendidikan
“Dengan pelaksanaan
program yang terintegrasi di BLK-BLK dan bila tersedia anggaran Rp 10
triliun, maka untuk ke depannya saya optimis dapat menghasilkan lulusan
dengan kualitas kompetensi yang dapat diandalkan dan sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja, “ kata Muhaimin.
Dijelaskan, ada tiga
komponen penting dalam menjalankan revitalisasi BLK, yakni orientasi
yang jelas, infrastruktur bangunan, peralatan pelatihan dan instruktur
yang berkualitas.
Berdasarkan data Kemenakertrans tahun 2011,
jumlah Balai Latihan yang sedang beroperasi adalah 237 Balai Latihan
milik Pemerintah Propinsi/Kabupaten/Kota terdiri dari 195 Balai Latihan
Kerja Industri, 18 Balai Latihan Ketransmigrasian dan 24 Balai
Pengembangan Produktivitas. Sedangkan Kemenakertrans mengelola 18 Balai
Latihan yang terdiri dari 11 Balai Latihan Kerja Industri, 6 Balai
Latihan Ketransmigrasian dan 1 Balai Pengembangan Produktivitas.
Disamping
itu, saat ini sedang dibangun 58 BLK yang belum beroperasi karena
menunggu kesiapan infrastruktur terutama kelengkapan gedung workshop,
peralatan pelatihan dan instruktur. (dpp-pkb.or.id)
0 komentar:
Posting Komentar